Menelisik Tradisi "kabumi (Sedekah Bumi)" Di Kabupaten Pati
Kabupaten pati merupakan salah satu kabupaten di Jawa tengah yang
mempunyai beragam adat budaya dan tradisi, Terletak di jalur pantura,
Kabupaten ini tentunya menjadi salah satu tempat untuk singgah bagi
mereka yang melewatinya. Kabupaten Pati
ini boleh di bilang mempunyai dua bagian yang satu sama lain saling
menguatkan, yaitu daerah Pesisir laut dan daerah pegunungan. Sebagai
daerah pesisir laut sejak zaman dulu kabupaten pati selalu menjadi salah
satu tempat transit bagi para prdagang bahkan menjadi salah satu tempat
untuk menjajakan dagangan bagi para saudagar dari beberapa negara
seperti india, arab dan eropa tentunya. Sebagai daerah pegunungan pati
juga di jadikan tempat untuk bertapa ataupun sekedar untuk beeristirahat
bagi para saudagar. Dengan hadirnya para pedagang dari berbagai daerah
mau tidak mau maka tercampurlah tradisi-tradisi lokal, budaya masyarakat
dengan pendatang, dan tentunya pula hal ini menjadikan kabupaten ini
mempunyai banyak budaya dan tradisi yang beragam.
Kalau di daerah pesisir ada tradisi dan budaya yang sampai saat ini terus di lestarikan Seperti Lombana atau sedekah laut daerah pesisisir, maka di daerah pegunungan/daratan ada tradisi yang namanya Kabumu ( sedekah bumi) contohnya meron di sukolilo pati,
seperti halnya sedekah laut, sedekah bumipun mempunyai arti yang sama
dengan sedekah laut, akan tetapai cara dan tradisinya yang berbeda,
kalau sedekah laut cenderung untuk memanjatkn puji syukur kepada Tuhan
atas nikmat dari laut yang begitu besar, begitu pula sebaliknya sedekah
bumi demikian juga. Kabumi (sedekah bumi) biasanya di laksanakan antar
bulan syawal-bulan dzulhijjah (bulan besar dlm bahasa jawa), kegiatan
ini biasanya di lakukan di tempat dimana salah satu cikal bakal dari
desa tersebut di mkamkan, sebelum ritual ini di laksanakan, biasanya
para ibu rumah tangga memesak berbagai masakan paling enak untuk di bawa
ke tempat tersebut, dan makanan-makan tersebut akan di kumpulkan
menjadi satu sebelum akhirnya nanti masyarakat setempat berdoa
bersama-sama. dan secara bersama-sama makanan tersebut akan di makan,
dan sebagian besar nantinya akan di bawa pulang orang dari berbagai
daerah untuk di makan, kegiatan ini dulunya merupakan bentuk dari rasa
sykur masyarakat kepada Tuhanya atas hasil bumi yang selama satu tahun
di berikan.
Seiring dengan berjalanya waktu, sedekah bbumi sekarang bukan hanya
sebagai kegiatan syakral masyarakat setempat, akan tetapi sekarang
menjadi salah satu tradisi sakral yang di barengi dengan berbagai macam
hiburan bahkan menjadi salah satu tradisi masyarakat yang menjadi
potensi wisata bagi kabupaten pati, lihat saja contohnya di tunjung
rejo, kegiatan ini di lakukan dengan berbagaimacam hiburan seperti pawai
bareng yang di iringi dengan berbagai macam kesenian. Acara sedekah
bumi sendiri ini sekarang di lakukan hampir satu minggu, biasanya di
awali dengan kegiatan-kegiatan keagamaan seoperti Hotmil qur"an, tahlil
bersama dan pengajian umum, slain itu juga terdapat berbagai acara
tradisional seperti pementasan kethoprak.
Memang acar seperti ini bagi sebagian orang di anggap menyimpang dari
nilainilai agama kalu kita lihat dari kacamata yang sangat sempit, akan
tetapai kalau kita lihat lebih luas, acara ini merupakan acara ukhiwwah
dan saling mengenal, berkumpul antar masyarakat, selain itu acara ini
merupakan acra syukurnya masyarakat setempat dalam memenjatkan puji
syukur kepada Tuhuanya.
Apapun itu sedekah bumi sudah menjadi tradisi masyarakat dan kearipan lokal yang harus kita jaga sebagai aset wisata.
http://seputarpati09.blogspot.com/2014/06/menelisik-tradisi-kabumi-sedekah-bumi.html
0 Response to "kabumi kabupaten Pati"
Posting Komentar